Coil Galvalume Yogyakarta. Yogyakarta adalah Daerah Istimewa setingkat provinsi di Indonesia yang merupakan peleburan Negara Kesultanan Yogyakarta dan Negara Kadipaten Paku Alaman. Daerah Istimewa Yogyakarta terletak di bagian selatan Pulau Jawa, dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera Hindia. Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80 km2 ini terdiri atas satu kota, dan empat kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78 kapanewon/kemantren, dan 438 kalurahan/kelurahan. Menurut sensus penduduk 2010 memiliki populasi 3.452.390 jiwa dengan proporsi 1.705.404 laki-laki, dan 1.746.986 perempuan, serta memiliki kepadatan penduduk sebesar 1.084 jiwa per km

Coil Galvalume Yogyakarta

Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain meliputi sektor Investasi; Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM; Pertanian; Ketahanan Pangan; Kehutanan, dan Perkebunan; Perikanan, dan Kelautan; Energi, dan Sumber Daya Mineral; serta Pariwisata.

Penanaman modal di DIY dilaksanakan melalui program peningkatan promosi, dan kerja sama investasi serta program peningkatan iklim investasi, dan realisasi investasi. Capaian investasi total pada tahun 2010 mencapai Rp 4.580.972.827.244,00 dengan rincian PMDN sebesar Rp 1.884.925.869.797,00, dan PMA sebesar 2.696.046.957.447,00[9]. Unit usaha di DIY pada tahun 2010 ada sekitar 78.122 unit dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 292.625 orang, dan nilai investasi sebesar Rp. 878.063.496.000,00.

Industri Pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi, dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekatkepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah jasa industri/makloon dan pekerjaan perakitan (assembling).

Jasa industri adalah kegiatan industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak lain sedangkan pihak pengolah hanya melakukan pengolahannya dengan mendapat imbalan sejumlah uang atau barang sebagai balas jasa (upah makloon), misalnya perusahaan penggilingan padi yang melakukan kegiatan menggiling padi/gabah petani dengan balas jasa tertentu.

Baca Juga :  Industri Baja Ringan Diprediksi Tumbuh Minimum 5 Persen

Perusahaan atau usaha industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut.

Perusahaan Industri Pengolahan dibagi dalam 4 golongan yaitu :

      1. Industri Besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih)
      2. Industri Sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)
      3. Industri Kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)
      4. Industri Rumah Tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)

Penggolongan perusahaan industri pengolahan ini semata-mata hanya didasarkan kepada banyaknya tenaga kerja yang bekerja, tanpa memperhatikan apakah perusahaan itu menggunakan mesin tenaga atau tidak, serta tanpa memperhatikan besarnya modal perusahaan itu.

Klasifikasi Industri

Klasifikasi industri yang digunakan dalam survei industri pengolahan adalah klasifikasi yang berdasar kepada International Standard Industrial Classification of all Economic Activities (ISIC) revisi 4 , yang telah disesuaikan dengan kondisi di Indonesia dengan nama Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2009.

Kode baku lapangan usaha suatu perusahaan industri ditentukan berdasarkan produksi utamanya, yaitu jenis komoditi yang dihasilkan dengan nilai paling besar. Apabila suatu perusahaan industri menghasilkan 2 jenis komoditi atau lebih dengan nilai yang sama maka produksi utama adalah komoditi yang dihasilkan dengan kuantitas terbesar.

Golongan Pokok

    1. Makanan
    2. Minuman
    3. Pengolahan tembakau
    4. Tekstil
    5. Pakaian jadi
    6. Kulit, barang dari kulit dan alas kaki
    7. Kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya
    8. Kertas dan barang dari kertas
    9. Pencetakan dan reproduksi media rekaman
    10. Produk dari batu bara dan pengilangan minyak bumi
    11. Bahan kimia dan barang dari bahan kimia
    12. Farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional
    13. Karet, barang dari karet dan plastik
    14. Barang galian bukan logam
    15. Logam dasar
    16. Barang logam, bukan mesin dan peralatannya
    17. Komputer, barang elektronik dan dan optik
    18. Peralatan listrik
    19. Mesin dan perlengkapan ytdl
    20. Kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer
    21. Alat angkutan lainnya
    22. Furnitur
    23. Pengolahan lainnya
    24. Jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan
Baca Juga :  Jual Plat Coil Galvanis Kota Samarinda Kalimantan Timur

Bisnis Baja Ringan Yogyakarta

Pada jaman sekarang, bisnis properti memang begitu menggiurkan dan banyak diminati masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut rupanya banyak bisnis yang berhubungan dengan properti juga ikut meningkat popularitasnya. Sebut saja salah satunya adalah bisnis baja ringan. Di Indonesia, bisnis ini tergolong cepat tumbuh dan berkembang, hal ini bisa dilihat dari banyaknya distributor baja ringan yang bermunculan. Selain itu Anda tentu banyak menemukan merk-merk baja ringan di pasaran yang memiliki jumlah peminat yang tidak sedikit.

Banyak hal yang mendorong baja ringan banyak dicari terutama sebagai rangka atap pengganti kayu. Hal pertama disebabkan karena kayu berkualitas mulai langka, kemudian baja ringan yang bersifat anti rayap serta anti karat menjadikannya lebih tahan lama. Apalagi baja ringan memiliki berat yang ringan sehingga para tukang lebih mudah dan cepat dalam pengerjaannya. Hal inilah yang menjadikan permintaa baja ringan dalam pembangunan konstruksi semakin meningkat.

produksi spandeks

Peluang bisnis baja ringan tentu saja jadi semakin besar. Hampir disetiap pelosok negeri tersedia distributor baja ringan. Dengan pasar yang semakin luas dan keuntungan yang besar, banyak orang tertarik untuk terjun ke dalam bisnis ini. Lalu apa saja yang perlu dipersiapkan jika Anda juga tertarik untuk mencicipi nikmatnya keuntungan bisnis baja ringan? Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memulai usaha baja ringan.

Baca Juga :  Coil PPGL Kota Pekanbaru

Coil Galvalume Yogyakarta

PT. HAS Hanlex Asia Semesta adalah perusahaan trading, supplier dan distributor Coil Galvalume Yogyakarta  berpengalaman untuk pasar domestik Indonesia, yang saat ini fokus pada produk besi baja berupa coil sebagai bahan baku rangka atap dan bangunan pada konstruksi properti di Indonesia.

PT. Hanlex Asia Semesta adalah supplier – distributor coil galvalume untuk industri baja ringan dengan berbagai ukuran dan jenis serta dari berbagai merk baik produksi dalam maupun luar negeri. Kami juga sebagai supplier Coil Galvalume untuk wilayah  Pulau Jawa, Propinsi Yogyakarta.

Bagi para pengusaha bisnis baja ringan, dan sudah mempunyai mesin baja ringan, kami siap membantu anda untuk mensuplai bahan bau baja ringan yaitu Coil Galvalume Yogyakarta di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Ukuran produk kami sangat variatif sesuai kebutuhan anda.

Banyak dari klien kami dari industri baja ringan yang puas dan selalu repeat order ke kami untuk kebutuhan bajan baku bagi pabriknya. Klien kami tersebar di seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Phone / WA / SMS :

Agung : +6287824591024
Frenddy : +6285262899524
Alex : +628118200309
Hendry Zaputra : +6285216011122

https://linktr.ee/hanlex